Kandang Batrei Puyuh

Setelah membahas rumah kandang, maka selanjutnya Dunia Puyuh akan membahas tentang batrei puyuh. Batrei adalah sebutan untuk kandang komunal puyuh, digunakan untuk puyuh yang siap bertelur sampai afkir. Tapi ada juga yang mengunakan batrei puyuh ini sebagai kandang layer umur 2 minggu sampai menjadi layer umur 30 hari.

Dari beberapa yang pernah Dunia Puyuh lihat, ada beberapa jenis batrei yang berbeda. Baik perbedaan itu dari struktur bangunannya, bahan yang dipakai ataupun juga ukuranya. Semuanya dilakukan atas pertimbangan rumah kandang yang sudah dibuat dan juga efektifitas perlakuan pemeliharaanya.

Macam-macam Bahan Batrei Puyuh 
Sama seperti pembahasan sebelumnya, pertimbangan tentang pemilihan bahan batrei puyuh juga harus mempertimbangkan tujuan beternak puyuh. Jika ingin memelihara puyuh dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun, maka mengunakan bahan kawat/besi lebih baik karena akan lebih awet dari pada pakai bambu atau pakai kayu dengan lantai kawat rinner.

Berbeda jika niatny masih coba-coba, maka biasanya kebanyakan para peternak menggunakan bahan kayu dengan lantai kawat atau bambu. Sementara kalau niatnya beternak hanya musiman, maka jenis kandang dari bambu jelas lebih pas, karena lebih irit dari segi financial sehingga berakibat pada pertimbangan biaya alat produksi yang lebih ekonomis.

 Ukuran Kandang 
Sekitar 10 tahun lalu banyak yang mengunakan kandang dari bahan bambu. Ukuranya kecil-kecil, sekitar 20 cm persegi. Sementara pada dekade akhir ini ada beberapa ukuran yang berbeda-beda, semua dilakukan berdasarkan pengalaman masing-masing peternak puyuh.

Yang umum beredar di peternak puyuh adalah kandang dengan isi 25 ekor per komunal, ukuranya dibuat seukuran dengan lebar kawat alas yang digunakan. Ukuran kawat sendiri ada 2 macam yang secara luas di kenal. Kawat hijau yang ukuran lebar 90 cm, dan ukuran kawat rinner dengan lebar 100 cm. Ukuran lebar ini di bagi dua kotak yang sama yang akan diisi dengan komunal puyuh.

Beberapa peternak ada juga yang mengunakan luasan lebar berdasar lebar kawat alas, tapi dengan panjang lebih pendek. Biasanya batrei kandang puyuh yang seperti ini diisi 15 ekor puyuh per kotaknya. Pertimbangan yang dipakai adalah efektifitas tempat minumnya. Jika dalam batrei yang berisi per kotak 25 ekor puyuh butuh waktu lama antri di tempat minum, maka dengan diisi 15 ekor saja dengan desain kandang yang lebih ramping diyakini lebih efektif.

 Formasi Pengaturan 
Batrei Puyuh Semakin hari para peternak puyuh berevolusi demi untuk membuat usahanya semakin efektif. Hal itu ternyata juga terlihat dai bagaimana cara mereka mengatur formasi batrei puyuh. Jika pada beberapa peternak meletakan batrei dengan berjenjang linear ke atas dengan formasi tempat kotoan dibawahnya dulu di rasa efektif, sebagian yang lain berpendapat lain.

Kandang liniar ke atas itu efektif untuk peternak puyuh yang masih kecil, jika jumlah populasi puyuhnya sudah mencapai 10 ribu keatas maka sistemnya adalah linear menyamping. Persis dengan formasi susunan kandang ayam ras. Pengaturan formasi ini digunakan agar pembersihan kotoran kandang lebih efektif jika dibanding dengan model batrei linear ke atas.

Jika ada yang bertanya mana yang lebih tepat digunakan, maka semua kembali pada pertimbangan awal yang pernah saya tulis sebelumnya. Bisa di baca disini dan disini.
Semoga bermanfaat dan semoga sukses


Puyuh Krispy
puyuh
Karkas Puyuh
puyuh
Catering
puyuh

    Puyuh Queen Menyediakan:
  • 1. Karkas Puyuh
  • 2. Catering
  • 3. Karkas Ungkep
Berminat? Silahkan Hubungi kami by WhatsApp 085790380475

Bakar Batu
bakar batu


Bakar Batu
bakar batu


Bakar Batu
bakar batu


Bakar Batu
bakar batu



Bakar batu (Lava Grill)
Bakar batu adalah inovasi pangang memanggang. Bisa digunakan untuk membakar ayam, ikan, daging, sossis dll
Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475










Kerintang, Keriting Kentang dengan berbagai varian Rasa
1. Rasa Bawang putih ebi
2. Rasa pedas ajah 3. rasa pedas manjah

Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475

</!doctype html>

Tidak ada komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();