Bakul Itu Jahat?? Kamu Yakin?

Beberapa hari belakangan,  setiap kali saya update harga telur selalu saja ada yang tanya tentang istilah rutinan dan bebasan.

Spesies apakah sebenaranya dia???

Ekosistem dalam suatu tempat pastilah mempunyai sistem berbeda dalam mempertahankan koloninya.

Disatu tempat mungkin istilah ternak rutinan tidak dikenal. Tapi ditempat berbeda istilah rutinan kalah poluler dengan bebasan.

Yang hampir mirip dengan rutinan adalah plasma. Namun istilah ini hanya dikenal dibeberapa tempat saja, sementara di tempat berbeda istilah plasma hanya dipakai untuk menyebut penyakit dada karena rindu yang teramat berat.

Eh,  ITU ASMA deng... 

Bahasa boleh saja berbeda, istilah boleh saja tidak sama,  tapi sejatinya artinya bolak-ik ya itu saja.

Pertama: Rutinan
Ternak rutinan dalam literatur perpuyuhan digunakan untuk menyebut hubungan antara bakul dan ternak yang saling mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian,  meskipun tidak tertulis.  Dan karenanya (tidak tertulis)  kemudian banyak yg amburadul.

Dibeberapa tempat,  ternak rutinan berarti ternak yang sebagian input produksinya dibiayai oleh bakul.

Input produksi yang dimaksud disini juga macam-macam. Ada yang berupa alat produksi seperti batrek/kandang,  ada yang berupa cost produksi seperti bibit dan pakan atau bahkan kedua-duanya.

Sementara itu harga telur biasanya ikut harga pasar.
Keuntungan dari sistem ini adalah peternak diuntungkan dari segi permodalan,  karena beberapa cost yang seharusnya ditanggung peternak dimodali oleh bakul.
Keuntungan kedua peternak tidak perlu repot2 mencari bakul ketika datang waktu jual telur.

Kekuranganya peternak merasa harganya selalu lebih murah jika dibandingkan dengan harga bebasan.

Kedua: Plasma
Tak jauh berbeda dengan rutinan adalah sistem kemitraan yang disebut dengan plasma.

Bedanya, kemitraan jenis plasma secara umum membuat kesepakatan kontrak harga di awal dalam periode wakty tertentu. Katakanlah 1 tahun.
Keuntungannya hampir sama dengan peternak rutinan.
Ditambah lagi jika harga kontraknya dalam setaun diatas rata2 BEP.  Bakal makmur sejahtera.

Ketiga: Bebasan
Seperti namanya,  istilah bebasan dikenal dalam literatur dagang karena sifatnya yang bebas.

Peternak bebas menjual telurnya kesiapa saja. Tidak ada kontrak tidak ada perjanjian.

Peternak dalam hal ini dituntut untuk mandiri dalam segala hal. Ia harus menyediakan pakan sendiri,  kandang sendiri,  bibit sendiri dan juga update informasi harga sendiri.

Keuntungan dari sistem ini peternak bisa bebas mencari harga tertinggi.
Kekuranganya peternak bisa guling-guling ketika harga jeblok. Karena dalam keadaan harga jeblok banyak bakul yang secara omset mengurangi jumlah belanja karwna minimnya permintaan pasar.

Setiap sistem dari ketiga sistem diatas tentu saja ada kekurangan dan kelebihannya.
Disini saya cuma ingin memberi bold dan underline tentang keresahan peternak rutinan yg merasa harganya jauh dibawah harga bebasan.

Sekarang,  mari kita bermain dengan ilustrasi.
Pak Budi adalah seorang bakul telur  yang memberi nama brand produknya DUNIA PUYUH.

Ditahun pertamanya,  yaitu tahub 2017 pak Budi mencanangkan target dealing telur per minggu 3 ton.

Melihat geliat pasar yang semakin bagus, pada tahun kedua pak Budi ingin meningkatkan dealingnya menjadi 5 ton.
Namun apa mau dikata?? Modal yang dimiliki tidak mencukupi untuk membeli armada baru. Sehingga ia harus meminjam modal ke BANK SYARIAH dengan akad Murabahah.

============================
Akad Murabahah adalah perjanjian antara nasabah dan bank dimana bank akan membelikan armada yang di inginkan oleh nasabah dari dealer secara tunai kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan pembayaran cicilan beserta markup harga yang disepakati kedua belah pihak
============================
Jika dihitung-hitung markup tersebut sekitar 10% dari harga mobil sebesar 100.000.000. Atau sekitar 10.000.000.
Nah, mobil sudah ada. Sekarang pak Budi tinggal memikirkan cara mendapat tambahan suplay telur.

Dari pertimbangan yang ada dalam pikiranya,  antara ambil dari bakul dan ternak,  ia lebih memilih opsi menambah ternak.

Langkah berikutnya pak Budi memberikan bibit pada peternak sekaligus pakannya sebagai upaya menyiapkan target suplai telur 5 ton pada tahun ini.
Setelah beberapa waktu berlalu,  peternak rutinan pak Budi yang bernama Andi membaca update harga di social media.
DUNIA PUYUH UPDATE
23/7/2018
Telur Puyuh Blitar
25500-25700 rutinan
26000-26200 bebasan
Kiriman sby 27300-27500
*Harga tidak termasuk tre.
More info: 085790380475
Melihat kenyataan diatas lantas ia bertanya-tanya dalam hati: "Kenapa harga ternak rutinan lebih murah ya dari bebasan?? "
........
Dilan,  apakah kamu masih bisa berpikir sampai disini??? Apa cintamu sudah buntu?? 
                                                ...........
Jika dibuat rata-rata,  selisih harga antara peternak rutinan dan bebasan hanya sekitar 200 rupiah.
Atau sekitar 0.76% dari harga 26000.

Jika hasil dari telur yang diambil dari Andi berjumlah 4 kwintal dalam sebulan,  maka selisihnya menjadi 400*200 atau 80000 per bulan.

Sementara Andi menerima bibit dan pakan dari pak Budi seharga 10.000.000
Maka hitungan kasarnya Si bakul kudu bayar 10.000.000:12= 833.333. Sementara kamu sebulan dari uang 10juta cuma nyumbang 80000.

Jika ada peternak lain semisal Andi sebanyak 10 orang,  maka akan ketemu 80.000*10= 800.000

Pak Budi dengan 100 juta dari bank harus mengembalikan 833.333. Sementara pengeluaran oak Budi untuk ternak 100 juta hanya dapat 800.000.
Sekarang bandingkan dengan apa yang harus pak Budi bayar ke bank syariah tersebut??

Itulah alasan kenapa harga ternak rutinan LEBIH RENDAH (SEDIKIT) dibanding bebasan.

Karena disana ada cinta yang begitu dalam.
BAKULMU TAK SEJAHAT PIKIRANMU 

Tidak ada komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();