Apa Saja Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Beternak Puyuh (Bagian 1)

business plan puyuh, ternak puyuh, cara beternak puyuh
Dalam setiap keputusan yang akan kita ambil, terutama terkait tentang dunia usaha dan bisnis yang akan kita jalankan, pastilah akan lebih baik jika kita memikirkan seluk beluk dan prospek usaha tersebut, dalam kasus ini adalah berternak puyuh. Misalnya, siapakah pasar potensial pengkonsumsi puyuh tersebut, baik itu daging ataupun telurnya? Apakah kita akan menjualnya sendiri atau dijual kepada pengepul? Jenis apa yang akan kita pelihara? Dan lain sebagainya.

Dari informasi yang saya dapatkan, entah itu dari teman-tenan dunia nyata dan maya, ada beberapa alasan menagapa mereka memilih untuk beternak puyuh. Ada sebagaian teman yang memilih usaha ini karena ikut-ikutan. ada yang memilih beternak puyuh karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Ada yang memilih usaha ini karena awal usia produksinya lebih cepat dari pada unggas yang lain. Ada juga yang memilih usaha ini karena lahan yang dibutuhkan tidak seberapa luas, bahkan bisa di taruh di ruang-ruang sebelah rumah yang nganggur.

Pada Artikel kali ini Dunia Puyuh akan mengulas pertimbangan apa saja yang harus dipikirkan dalam rangka membuat manajemen bisnis yang baik.






1. Antara Full Time dan Second Job
 Ketika kita memutuskan untuk melakukan usaha, salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah manajemen waktu kita. Apakah kita akan memelihara burung puyuh sebagai penghasilan utama kita sehari-hari, ataukah kita memeliharanya sebagai hobi saja, atau kita memeliharanya sebagai tambahan penghasilan saja (second job)?

Ada beberapa konsekuensi berbeda dari masing-masing alasan yang akan diambil. Jika kita memilih memelihara puyuh sebagai penghasialan utama kita, maka setidaknya kita harus sudah bisa menghitung penghasilan rata-rata dengan modal yang kita miliki. Karena jangan sampai kita salah hitung yang akan menyebabkan kita mengalami kaclop (kehabisan modal) sehingga penghasilan kita tidak sesuai dengan apa yang diangan-angankan.

Akan tetapi jika kita maasih newbie dalam dunia peternakan dan kita tertarik untuk memeliharanya, maka ada baiknya jika kita memilih beternak puyuh sebagai kegiatan tambahan diluar kerja utama kita. Bermitra Atau Solo karir?

Akhir-akhir ini ada beberapa pedagang telur yang saya lihat promosi di media sosial menawarkan sistem mitra (kontrak harga). Jadi ada harga batas bawah dan harga batas atas yang ditawarkan. Misal kontraknya batas atas 240 dan batas bawah 200 rupiah/butir, maka ketika harga pasaran telur sedang bagus diharga 255, maka mitra pembeli akan membeli harga di batas atas, yaitu 240 rupiah. Namun apabila harga anjlok di level 150 misalnya, maka pedagang akan membeli diangka 200 rupiah/ butir sebagaimana kontrak di awal.

Sementara kalo bersolo karir, kita akan leluasa menjual kepada siapa saja (pengepul) atau bahkan menjualnya sendiri ke pasar atau membuatnya menjadi makanan jadi, yang harganya paling bersaing.

Dua metode ini ada punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Secara sekilas kita merasa harga kontrak adalah metode harga yang paling aman. Tapi kelemahannya adalah ketika harga dipasaran tinggi dan bertahan lama. sementara metode bebas jual (solo karir) kita lebih fleksible dalam menjual. Hanya saja ketika harga turun, kita harus berpikir keras bagaimana agar harga jual telur tetap bersaing dan tidak rugi.

Bersambung ke bagian 2



Puyuh Krispy
puyuh
Karkas Puyuh
puyuh
Catering
puyuh

    Puyuh Queen Menyediakan:
  • 1. Karkas Puyuh
  • 2. Catering
  • 3. Karkas Ungkep

Berminat? Silahkan Hubungi kami by WhatsApp 085790380475


Bakar Batu
bakar batu



Bakar Batu
bakar batu



Bakar Batu
bakar batu


Bakar Batu
bakar batu




Bakar batu (Lava Grill)
Bakar batu adalah inovasi pangang memanggang. Bisa digunakan untuk membakar ayam, ikan, daging, sossis dll
Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475












Kerintang, Keriting Kentang dengan berbagai varian Rasa
1. Rasa Bawang putih ebi
2. Rasa pedas ajah
3. rasa pedas manjah

Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475

</!doctype html>

Tidak ada komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();