5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memelihara Day Old Quail (DOQ)

cara merawat doq, doq, bayi puyuh, kutuk puyuh
Untuk memperoleh hasil maksimal dalam memelihara puyuh dan agar mendapatkan telur puyuh yang maksimal, selain memastikan bibit yang kite beli adalah bibit puyuh yang berkualitas kita sebagai peternak juga perlu memperhatikan pemeliharaan bibit puyuhnya. jadi, duhai para orang tua yang sedang cari mantu, kalau cari mantu pilih saja para peternak puyuh. Puyuh aja diperhatikan dengan seksama, apalagi anak bapak? #eaaaaa...

Pada artikel sebelumnya; “4 Kunci Penting Beternak Puyuh” sudah kita bahas bagaimana kunci sukses beternak puyuh. Salah satu kuncinya adalah pemilihan bibit yang baik. Jadi mau dipelihara sekualitas bintang lima pun kalau puyuh sejak dari “sono”nya udah bermasalah, maka ya masa depannya pasti suram.

Begitu juga sebaliknya, sebaik apapun bibit yang kita beli, jika manajemen pemeliharaan bibitnya acakadul, maka hasilnya juga pasti amburadul. Jadi dua unsur ini (bibit dan pemeliharaan) saling mendukung keberhasilan dalam beternak puyuh. Kaya kamu, iya kamu... Hanya dengan saling mendukung kita akan berhasil menempuh masa depan dengan cerah. #ehemmmm...
Pada pembahasan kali ini kita akan bahas setidaknya 5 hal yang perlu dipersiapkan sebelum bibit masuk kandangnya. Berikut adalah pembahasannya:

1. Suhu ruangan
Suhu ruangan yang dimaksud disini adalah suhu ruang dimana anakan puyuh (DOQ) dipelihara. Anakan puyuh, dimanapun ia dipelihara, entah itu di taruh di oven, di taruh di box semi oven, di taruh di kandang umbaran (postal) atau di taruh di hotel manapun, satu hal yang harus kita pastikan: “tempat itu adalah tempat kita/sudah kita sewa”. hahahaha, ya iyalah, kalau punya tetangga, bisa digampar kita.

Yup, suhu kawan. Ini adalah kunci utama keberhasilannya. Dari beberapa referensi yang saya baca, suhu ruang yang dibutuhkan oleh anakan puyuh umur 1-7 hari adalah 34-36 derajat celcius. Jadi pastikan suhu ruangnya bisa mencapai suhu tersebut, baik disiang hari ataupun malam. Baik dikala panas maupun hujan.

2. Tempat minum
Perihal kedua yang tidak kalah penting adalah tempat minum. Biasanya sebelum anakan puyuh datang ke rumah kita, anakan puyuh tersebut sudah diuji kesabarannya. Tak sedikit dari anakan puyuh yang berjalan dibawah teriknya matahari siang, melalui jalan berkelok dan tanjakan, sampai akhirnya datang kerumah kita. #lebay...

Padahal, sejak ia menunggu teman-temannya menetas, ia harus berpuasa tidak makan minum. Bayangkan kejamnya para penetas itu? mereka tega tidak memberi makan-minum anakan puyuh sampai datang pembeli dan kemudian oleh pembeli diberi minum. Alangkah mulianya dirimu duhai peternak puyuh. #ceileee...

Biasanya saking dahaganya, akhirnya anakan puyuh pada berebut minum. Karena itu memberikan tempat keamanan pada wadah air minum anakan puyuh sungguh akan bermanfaat bagi peternak juga puyuh itu sendiri.

Untuk melihat jenis tempat minum puyuh, sobat Dunia Puyuh bisa membacanya disini

3. Alas kandang
Unsur ketiga yang perlu diperhatikan adalah alas kandang anakan puyuh. karena beredar isu di dunia peternakan bahwa banyaknya anakan puyuh yang mengalami kaki pengkor adalah karena alasnya terlalu licin. Ada juga yang berpendapat bahwa kaki pengkor karena umur puyuh setelah pecah telur dan diturunkan di alas kandang temponya kurang lama.

Tapi apapun itu, kita tak usah ikut-ikutan isu tersebut. Pastikan alas kandang nyaman buat puyuh. Bisa pake rinner yang paling kecil atau juga pakai ketas kasar atau kertas koran tapi di tabur serbuk gergaji kayu. Nggak usah takut puyuh bakal bingung ngebedain mana konsentrat mana gergaji kayu, mereka udah profesional kok sejak dari sana. Sama kayak kita, kita mau makan dikegelapan bagaimanapun nggak bakal nyasar masuk idung. Iya pan???

4. Genset
Nah, ini ni yang rada mahal tapi urgent banget. Karena kita wajib menjaga suhu ruang sebagaiamana yang sudah dijelaskan di atas, maka ketersediaan genset sangat berguna untuk jaga-jaga kalau mati lampu. Karena sedamai apapun ruangan yang ditempati anakan puyuh, pencahayaan tetaplah perlu, agar puyuh nggak nabrak empat minum, agar anakan puyuh nggak ngumpul jadi satu di satu tempat yang menyebabkan kematian yang dramatis.

Kamu nggak ingin kan kalau pagi-pagi ada suara speker dari toa mushola yang mengkhabarkan bahwa jenazah puyuhmu telah meninggal dengan cara setragis-tragisnya. Hahaha...

5. Keamanan Kandang
Keamanan kandang juga jadi salah satu faktor penting bagi suksesnya memelihara puyuh mulai dari umur 0 hari. Tanya kenapa? Karena menurut pengalaman yang saya alami, predator tidak pernah kita sangka kapan datangnya.

Dari beberapa kali saya memelihara anakan puyuh, sudah beberapa kali anakan puyuh tersebut dimangsa oleh kucing garong. Mulai dari yang cuman ngambil lewat lubang tempat pakan, sampai yang menjebol pintu box langsung. Namanya juga orang lapar. Eh, kucing lapar maksudnya. Apapun dihalalkan asal mendapat mangsanya.

Demikian beberapa hal yang bisa diperhatikan dalam memelihara DOQ. Selain juga jenis pakan dan jenis minuman/ vitamin yang harus diperhatikan, dan vaksinasi juga tentunya.

Jika ada kritik dan saran, silahkan kirim di komentar.
Semoga bermanfaat


Puyuh Krispy
puyuh
Karkas Puyuh
puyuh
Catering
puyuh

    Puyuh Queen Menyediakan:
  • 1. Karkas Puyuh
  • 2. Catering
  • 3. Karkas Ungkep
Berminat? Silahkan Hubungi kami by WhatsApp 085790380475

Bakar Batu
bakar batu


Bakar Batu
bakar batu


Bakar Batu
bakar batu


Bakar Batu
bakar batu



Bakar batu (Lava Grill)
Bakar batu adalah inovasi pangang memanggang. Bisa digunakan untuk membakar ayam, ikan, daging, sossis dll
Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475










Kerintang, Keriting Kentang dengan berbagai varian Rasa
1. Rasa Bawang putih ebi
2. Rasa pedas ajah 3. rasa pedas manjah

Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475

</!doctype html>

1 komentar:

  1. 👍saya suka membaca artikel ini dengan di campur candaan ....saya cuma tetseyum sendiri..😊😊😊

    BalasHapus

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();