4 Langkah Mudah Membedakan Puyuh Jantan dan Betina

puyuh jantan dan betina, male and female quail, puyuh jantan, puyuh betina, how to be find male and female quail,

Bagi sebagian orang, terutama yang pemula, urusan membedakan kelamin jantan dan betina mungkin cukup rumit. Karena secara penampilan mereka hampir mirip. Yang cewek nggak pake jilbab, yang jantanpun juga nggak pernah sunat.

Tapi sebenarnya ada beberapa cara mudah untuk melakukannya, karena itu pada pertemuan kali ini Dunia Puyuh akan mencoba mengulas apa saja ciri masing-masing dari puyuh jantan dan betina agar kita bisa mendeteksinya dengan mudah.

1. Warna Bulu Dada
Karena puyuh adalah salah satu mahkluk hidup dengan bulu yang tebal tidak berbuah dada bagi betinanya, maka salah-salah kita bisa tertukar dalam membedakannya.

Berbeda dengan wanita dewasa, betina puyuh tidak punya sejarah memakai bra. Karena itu membedakannya juga punya cara berbeda.

perbedaan puyuh jantan dan betina, puyuh jantan, puyuh betina


Salah satu ciri puyuh betina dilihat dari warna bulu dada adalah mereka mempunyai warna yang tidak dominan, atau bisa dibilang lurik-lurik sesuai warna dasarnya. Jika warnanya coklat, maka warna bulu dadanya cenderung berwarna putih bergaris atau bertotol coklat.

Sementara jantan sebaliknya, warna bulu dada pada puyuh kelamin jantan terlihat seragam dan lebih menyala. Artinya, jika warna dasar puyuh tersebut coklat, maka bulu dadanya cenderung coklat. Sementara jika warna dasar bulu tersebut hitam, maka warna bulu dada jantan juga dominan hitam.



2. Kloaka
Kloaka adalah sistem pembuangan akhir bagi puyuh kita tercinta ini. Berbeda dengan manusia yang punya jalan belakang dan depan pada manusia, puyuh hanya mempunyai satu jalan pembuangan yang sekaligus juga sebagai tempat kelamin.

Jadi apa artinya, ya jelas, karena mereka tak punya dubur, maka bisa dipastikan tidak akan ada puyuh maho. Karena yang cowok nggak punya dubur. Jadi tindak kriminalisasi sodomi pada puyuh hampir bisa dikatakan tidak ada. Hehe...

Kembali ke topik...

Jadi dari kloaka itu kita bisa mendeteksi manakah dari dua puyuh yang bulunya mirip tapi kita masih stay kepo untuk memastiakn jenis kelaminnnya.

Maka caranya adalah dengan memencet kloaka puyuh tersebut. Jika pas kita pencet yang keluar adalah air mancur, maka kita pasti lagi salah mencet. Jangan-jangan itu yang dipencet pompa air.

Tapi jika yang keluar adalah seperti busa berwarna putih, maka itu tanda bahwa kelaminnya adalah jantan. Sementara jika dari kloaka tidak keluar apapun saat dipencet maka itu bisa dipastiakan betina.

3. Suara
Cara ini adalah cara termudah untuk membedakan antara puyuh jantan dan betina, yaitu dengan mendengarkan suara mereka dari hati yang terdalam. Hahaha...

Jika puyuh mengeluarkan bunyi-bunyi “ceketer” dengan makharijul huruf yang sempurna dengan ro’ tarqiqi yang berirama dan tanpa terbata-bata, maka bisa dipastikan puyuh itu jantan.

Akan tetapi jika yang kita dengar adalah bunyi-bunyi “alamat palsu” dan atau “selimut tetangga” sudah bisa dipastikan itu adalah suara radio kandang kita. suara betina mah terdengar merdesah-desah “gur ggur gur...” gitu.

4. Agresifitas
Mungkin sudah ditakdirkan oleh Allah yang maha kuasa jika lelaki itu punya figuritas yang mengayomi, melindungi, dan sifat-sifat gentle lainnya. Termasuk juga dalam dunia perpuyuhan.

Dari bahasa tubuh dan behavior mereka kita bisa tahu mana yang jantan dan mana yang betina. Karena yang jantan akan kelihatan lebih aktif, dinamis, bergerak kesana-kemari, dan kalau perlu nyangkul dah dia kalu bisa.

Saya yakin tu kalau puyuh jantan nggak dikurung gitu dia bakal bersihin kandangnya sendiri, membanting tulang untuk keluarga dan sanak familynya. Hehehe...

Nah, itu adalah 4 cara mudah mengenali jenis kelamin puyuh. Sebenernya ada 1 lagi cara termudah mengetahui jenis kelamin puyuh, tanpa harus melihat faktor fisiknya sama sekali.

Yaitu dengan cara melihat langsung KTP dan akta lahirnya....hahaha...

Ok. Semoga bermanfaat...



4 komentar:

  1. Untuk DOQ?? Caranya gimana ya Om??

    BalasHapus
  2. Untuk DOQ?? Caranya gimana ya Om??

    BalasHapus
  3. Untuk yang ACS atau auto color system sudah bisa dibedain sejak nyeprot dari cangkang dengan warna bulu. Kalau yang belum ACS belum bisa gan.
    untuk artikel pengenal ACS bisa kakak buku http://www.duniapuyuh.id/2016/10/membedah-ilmu-genetika-puyuh-oleh-fikri.html dan http://www.duniapuyuh.id/2016/10/gerakan-melek-ilmu-genetika-puyuhfikri.html
    Atau barang kali kakak bisa bahasa binatang, bisa di tanya langsung ke puyuhnya gan: "Boleh kenalan puy, BTW kamyu cowok apa cewek?" hehehe, keep learning kakak...

    BalasHapus
  4. Untuk yang ACS atau auto color system sudah bisa dibedain sejak nyeprot dari cangkang dengan warna bulu. Kalau yang belum ACS belum bisa gan.
    untuk artikel pengenal ACS bisa kakak buku http://www.duniapuyuh.id/2016/10/membedah-ilmu-genetika-puyuh-oleh-fikri.html dan http://www.duniapuyuh.id/2016/10/gerakan-melek-ilmu-genetika-puyuhfikri.html
    Atau barang kali kakak bisa bahasa binatang, bisa di tanya langsung ke puyuhnya gan: "Boleh kenalan puy, BTW kamyu cowok apa cewek?" hehehe, keep learning kakak...

    BalasHapus

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();