Rasionalitas Konsumen Telur Puyuh

Seingat saya ini bukan kali pertama saya dan team diskusi soal harga telur.  Perubahan harga yang demikian cepat sering kali membuat kita kaget. 

Kalau perubahannya dari murah ke mahal sih enak.  Nah kalau sebaliknya? Ngelus dada. Apalagi kalau ternyata stok telur digudang masih duduk santai sambil ngopi ceria...

Dari beberapa bacaan dan referensi kuliah yang dulu pernah saya dapat,  harga komoditas terbentuk dari dua sisi;  demand atau permintaan dan juga suplay atau penawaran.

Harga sebuah komoditas menjadi mahal ketika permintaan lebih besar dari pada penawaran.  D>S.

Semantara harga akan turun jika penawaran lebih besar dari pada penawaran. D<S.

Dalam kondisi normal hukum demand vs suplay berjalan seperti itu.  Namun semua itu berubah saat ada variable lain yang masuk. Yaitu PEMAIN HARGA.

Pemain harga bisa terdiri dari perorangan,  kelompok,  atau organisasi bisnis. Yang jelas,  doi harus punya jaringan yang bisa mengorganisasi bakul dan doi harus punya duit.

Tapi siapakah mereka itu??? Mereka itu hantu,  Dilan. Mereka tidak bisa terendus mata,  tapi jejaknya bisa kita lihat nyata.

Tapi kali ini kita nggak usah ngomongin materi yang berat , Dilan.  Kita obrolin rasionalitas konsumen aja yuk.

Dilan,  pernah gk pada satu waktu kamu gak punya duit atau lagi pas2an saat milea minta ditraktir makan???

Pasti pernah kan?? Lalu apa yang kamu lakukan??

Sebagai lelaki yang cool dan baik hati pasti kamu tidak ingin membuat milea kecewa.  Kamu mungkin tidak harus mengajak milea makan di tempat yang mahal,  cukup makan nasi bantingan,  atau sego kucing,  dengan LAUK CINTA,  semua pasti indah terasa.

Atau,  kamu bisa ajak milea main kerumah untuk masak bareng dan lalu makan bareng dengan orang tua.  Rasanya itu akan menyenangkan hati mileamu yang terkenal sederhana dan nrimo apa adanya itu.

Nah,  konsumen telur puyuh kita tidak akan jauh-jauh dari sana.

Dalam skala belanja,  ramadhan dan hari raya adalah waktu dimana budget berada ditingkat paling tinggi. Ia setidaknya akan menguras pendapatan melebihi bulan2 lain.

Ditambah lagi hari ini adalah hari dimana pendaftaran sekolah dibuka.  Maka akan ada tambahan budget yg harus dikeluarkan untuk belanja.

Maka,  setidaknya harga telur puyuh per hari ini adalah harga yang sudah diluar ekpetasi ternak dan juga bakul.  Ndlosornya hanya tinggal waktu.

Bakul godokan sudah angkat tangan.
Konsumen eceran sudah angkat koper.
Agen angkat2 buku tagihan dan berpikir: KAMPRET, CAH IKI WAYAE NYAUR UTANG RA DIBAYAR2.

Jika dengan harga ecer 26000 konsumen harus milih antara daging ayam dan telur puyuh,  tentu ayam lebih OK.

Bukan begitu,  Dilan?? Karena NIKMATNYA AYAM KAMPUS HANYA SEMENTARA. DOSA DAN SIKSANYA YANG LAMAAAAA.... 😅

=========≠=========================
Untuk dilan dilan diluar sana yang belum gabung di FJB DUNIA PUYUH,  silahkan japri langsung ke saya.
📲085790380475
SEGERA MERAPAT.

Tidak ada komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();