HOROR SURO DAN CERMIN KITA MENGELOLA ASSET


Akhir-akhir ini media dan kanal berita banjir dengan informasi pindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke HATIMANTAN. eh Kalimantan 🙊

Mereka yang mendukung tentu saja melihat dari sisi positif dan benefitnya. Sementara mereka yang kurang mendukung, tentu saja melihat dari sisi negatif. Termasuk ancaman hutangnya yang naudzubillah banyaknya itu. 

Ah, tapi sudahlah. terlalu rumit dan kesuwen jika kita ngomongin yang begituan. apalagi kita cuman penimpal telek ulung yang gak jauh-jauh dari urusan rumahtangga gemak dan janda-jandanya(baca: afkiran).

Keputusan, sebagaimana dalam banyak buku pak Rhenald kasali yang pernah saya baca, selalu membawa dampak positif dan negatif.

Persis seperti kita lebih memilih untuk bermain gadget dari pada nonton tv bersama keluarga. Ada kebersamaan yang hilang, tapi bersamaan dengan itu, ada peluang bisnis online dan atau game online yang bisa kita gunakan mencari cuan.

Dalam dunia peternakan kita pun serupa. Mereka yang memilih menjadi peternak mau tidak mau ya harus taklid sama bakulnya. baik murah atau mahal. Tapi mereka save. aman, nyaman, selagi belum sampai berhutang.

Bakulnya pun sama. ketika mereka memilih menjadi bakul, tentu mereka juga harus ikut hukum pasar. Turun disaat prosotan, dan naik diwaktu tanjakan.

Hari ini, dimana dunia sudah banjir dengan telepon pintar, sangat sulit untuk membendung arus informasi. Itu kenapa, pasar sumatra, kalimantan, sulawesi terkoreksi harganya saat telur jawa banjir.

Tapi, semua masalah itu harusnya sudah terbaca oleh kita saat pertama kali bismillah mau berangkat ternak.

Karena dari logika Fiqh, logika tauhid, dan juga logika bisnis semua itu pasti terjadi.

Dalam logika fiqh ada kredo:
المشقة تجلب التيسير
Sesungguhnya keruetan itu mendatangkan kemudahan. Itu kenapa kwajiban sholat yg asalnya berdiri boleh dilakukan dengan duduk saat tidak kuat berdiri. Bahkan boleh sambil rebahan kalau memang sanggupnya cuma itu.

Dari logika tauhid juga sama. Disana ada kredo:
ان مع العسر يسرا
Sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Malah diulang dua kali pula. dimana pengulangan itu dari logika bahasa artinya penegasan.

Pun, begitu dengan logika bisnis. Hi return = Hi risk. Atau kalau dalam bahasa usul fiqhnya:الخراج بالضمان
Tidak ada banyak cuan di usaha yg biasa-biasa saja. Cuan ada di banyak keluhan yg dihadapi manusia sampai putus asa.

Pertanyaanya : Lantas kenapa kok peteng dedet ngene rasane ngadepi harga mlorot di bulan suro??

Jawabanya ada di pengelolaan asset dan manajemen keuangan.

kalau pas harga mahal kita hokya2, nambah gaya, ya berati asset itu pindah dari duit ke kepuasan.

Padahal kita semua paham, kepuasan itu tidak ada batasnya, sementara asset itu terbatas. Barang tidak terbatas itu kalau dihadapkan dgn sesuatu yang terbatas jadinya SCARCITY. Artinya kalau terus dilakoni yo mesti amblas. 

Maka ya sudah setimpal dong harusnya jika kepuasan itu tidak bisa di monitize ulang sebagai bahan lemekan utang saat terjadi anjlok harga.

Sebenernya tuhan memberi lebih kepada kita bukan agar kita habiskan semua, tapi agar kita lebih berbagi manfaat saat mendapat kelebihan dariNya. Iso lewat sedekah, atau invest ikut seminar dan atau buku supaya insightnya dalam beternak indeep. 

Kalau pas larang, madang diwareki, karaoke dilakoni, njur pas rego blondot muni: Ya Tuhan, apa salahku kok cobaanMu berat banget?

POMO MALAIKAT ISO JAWAB YO MESTI MUNI: LEKMU NGISING MESTI KARO MUREP.

Salam cinta dan sayang
DUNIA PUYUH
www.duniapuyuh.com 

Tidak ada komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();